Bank OCBC NISP Bermitra Dengan AdaKami

beritaKUH- AdaKami, aplikasi online penyelenggara peer-to-peer lending (P2P) melalui fasilitas pinjaman tanpa agunan (KTA) dari PT Pembiayaan Digital Indonesia, telah melewati tahun pertama kolaborasi dengan perbankan dan memastikan pendanaan lanjutan di tahun kedua. Selama satu tahun ke belakang, AdaKami sudah berhasil menyalurkan  lebih dari Rp.1Triliun kepada lebih dari 1,2 juta peminjam dengan perbankan sebagai pemberi dana. AdaKami telah melakukan penambahan limit hingga Rp.80 juta dan tenor sampai dengan 12 bulan yang diberikan kepada para debiturnya.

Veronika Susanti, Digital Lending Division Head OCBC NISP

Hal ini diwujudkan dengan AdaKami kembali memperkuat inklusi finansial dan menggandeng Bank OCBC NISP sebagai mitra lending strategisnya. Sebagai langkah awal, Bank OCBC NISP berkomitmen menyiapkan dana penyaluran sebanyak Rp.100 Milyar. Kerjasama AdaKami dan Bank OCBC NISP ditargetkan untuk mewujudkan inklusi finansial yang semakin luas dan merata di seluruh Indonesia dengan harapan dapat menjangkau calon potential debitur lebih luas lagi.

“Kerjasama dengan partner perbankan kami, sangat kami apresiasi dan kami sangat senang dapat memastikan pendanaan tambahan untuk tahun 2022 dan 2023, khususnya dengan rekanan baru kami Bank OCBC NISP,” demikian disampaikan oleh Bernardino M. Vega, Jr., Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami). “Selama tahun 2022, penyaluran dana dari superlender berjalan dengan sangat baik, dan kepercayaan dari Bank  OCBC NISP menjadi testimoni nyata atas kinerja dan kiprah AdaKami selama ini. Tentunya hal tersebut adalah bagian dari upaya kami dalam mewujudkan inklusi keuangan yang berkualitas.” lanjutnya.

Akses universal pada keuangan digital telah menjadi fokus para pelaku industri finansial, sehingga sebagai salah satu dukungan tersebut lahirlah kerjasama antara Bank OCBC NISP dengan AdaKami ini. “Kami mengapresiasi dimulainya kolaborasi dengan AdaKami dalam upaya untuk terus mendukung ekonomi digital, kami berharap dapat terus menyediakan akses pinjaman yang semakin mudah dan cepat bagi masyarakat Indonesia”  ujar Veronika Susanti, Digital Lending Division Head, OCBC NISP 

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah, mengatakan bahwa kolaborasi berbagai stakeholder seperti yang dilakukan AdaKami dengan mitra perbankan sejak tahun lalu sangat positif yang terlihat dari performa kolaborasi tahun ini bersama Bank OCBC NISP.

“Kolaborasi ini diperlukan untuk menyatukan visi misi dalam meningkatkan akses finansial bagi lebih banyak lapisan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan. Kami harap ini juga menjadi inspirasi kepada para anggota AFPI lainnya untuk terus berkolaborasi dengan ekosistem keuangan pendukung dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya kepada masyarakat unbanked dan underserved,” kata Kuseryansyah.

Meningkatnya pendanaan juga menjadi pendorong bagi AdaKami untuk terus memperluas akses kredit ke segmen masyarakat yang lebih luas, dan meningkatkan kualitas peminjam di Indonesia dalam mendukung inklusi finansial. Selain itu, AdaKami terus fokus pada upayanya untuk memenuhi peraturan OJK terbaru nomor 10 /POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi. Hal ini mencakup salah satu poin peraturan terkait dengan penambahan Super Lender, alih transfer teknologi dan Sumber Daya Manusia, yang sangat penting untuk diperhatikan agar dapat terus menjaga legalitas AdaKami di Indonesia.

Perihal legalitas juga menjadi salah satu perhatian utama AdaKami, terutama untuk memberikan edukasi kepada publik mengenai P2P lending yang legal, berijin, terdaftar dan diawasi oleh OJK. Hal ini secara berkala dilakukan oleh AdaKami selama tahun 2022, dan hingga saat ini AdaKami telah melakukan 38 kegiatan edukasi publik. “Inklusi finansial yang merata di Indonesia akan terus menjadi fokus utama AdaKami sehingga seluruh upaya yang dilakukan bertujuan mencapai hal tersebut. Dengan meningkatkan pendanaan bersama mitra strategis, kami optimis tujuan inklusi finansial mampu tercapai untuk seluruh masyarakat,” tutup Bernardino.

 




Leave a Reply