Yayasan Bina Antarbudaya bersama SKK Migas selenggarakan

Pendidikan Berbasis Energi dan Keberlanjutan Bagi Pelajar Indonesia

beritaKUH- Yayasan Bina Antarbudaya bersama SKK Migas selenggarakan workshop AFS Global Future Leaders Network (GFLN) 2025. Guna memperkuat akses pendidikan berbasis energi dan keberlanjutan bagi pelajar Indonesia yang berfokus pada bidang infrastruktur berkelanjutan serta minyak dan gas.

Yayasan Bina Antarbudaya bersama

Diinisiasi oleh Bina Antarbudaya dan SKK Migas sebagai bagian dari Program
Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat di bidang pendidikan.

Sejumlah 55 siswa didatangkan dari wilayah operasi hulu migas, seperti Kepulauan Tanimbar, Kutai Kartanegara, Bojonegoro, Aceh Utara, dan Lhokseumawe.

Kegiatan indoor workshop mencakup materi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dasar perancangan proyek, pengenalan sektor energi, serta penguatan soft skills.

Yayasan Bina Antarbudaya bersama

Pembelajaran dilengkapi dengan outdoor learning experience melalui kunjungan ke Depo LRT Jakarta sebagai contoh infrastruktur transportasi berkelanjutan, Fakultas TeknikUniversitas Indonesia yang menerapkan teknologi ramah lingkungan, Kantor SKK Migas, serta Museum Nasional.

Hasil pembelajaran selama workshop, peserta mempresentasikan capstone project
oleh 11 kelompok pada hari kelima. Capstone project adalah tugas akhir kelompok yang disusun untuk mengatasi suatu masalah dan berpotensi diimplementasikan secara nyata dan dewan juri yang melibatkan perwakilan dari SKK Migas.

Penilaian tersebut dibagi berdasarkan lima kategori penghargaan, yaitu The Most Innovative Idea, ⁠The Most Impactful Solution, ⁠The Most Progressive Group, The Most Engaging Presentation, dan ⁠The Best Capstone Project.

Yayasan Bina Antarbudaya bersama

“Kolaborasi ini lahir untuk memberi kesempatan akses pendidikan berkualitas, terutama di wilayah operasi hulu migas. Kami senang berkolaborasi dengan Bina Antarbudaya yang memastikan kualitas pengalaman belajar bagi peserta.” ujar Fadhilah, CSR Specialist SKK Migas.

Program AFS Global Future Leaders Network 2025 yang didukung oleh 10 KKKS-SKK Migas membuktikan kepercayaan terhadap Yayasan Bina Antarbudaya. Sepuluh KKKS tersebut memiliki wilayah operasi hulu migas yang tersebar di Indonesia.

Yayasan Bina Antarbudaya membuktikan bahwa program pendidikan inklusif sangat penting untuk generasi muda.

“Motivasi belajar saya meningkat setelah mengunjungi Fakultas Teknik Universitas Indonesia, LRT dan mempelajari penerapan infrastruktur berkelanjutan. Semuanya sangat menarik dan bermanfaat.” kata Fradhea Anam (16) dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Dengan 40 tahun pengalaman sejak didirikan pada 1985, Yayasan Bina Antarbudaya telah membina ribuan pemuda menjadi pemimpin yang menjunjung perdamaian dan keadilan global.

Variasi program Bina Antarbudaya berkembang menjadi program digital atau gabungan program digital dan workshop yang salah satunya adalah AFS Global Future Leaders Network.

Pengumuman penghargaan disampaikan dalam acara penutupan yang turut dimeriahkan oleh penampilan budaya dari perwakilan peserta. Dengan demikian, Bina Antarbudaya dan SKK Migas menutup rangkaian program in-person workshop AFS Global Future Leaders Network 2025.