UMKM Bertransformasi Ke Ekosistem Digital

beritaKUH- Pentingnya terhubung ke ekosistem digital masih ditekankan bagi pelaku UMKM meski situasi pandemi perlahan-lahan sudah mulai membaik di Indonesia. Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, yang masih terus fokus dalam mendorong UMKM bertransformasi ke ekosistem digital.

Dikutip dari siaran pers Kementerian Koperasi dan UKM, Teten mengatakan, sesuai pengalaman selama pandemi, UMKM yang terhubung ke ekosistem digital lebih bisa bertahan dan paling bisa tumbuh. Sehingga, setelah pandemi pun UMKM harus bangkit dan bertransformasi ke ekosistem digital. “Kami sasar usaha mikro untuk onboarding. Kami ingin makin banyak yang naik level,” ujarnya.

Hal tersebut sejalan dengan tema besar yang diangkat dalam konferensi virtual tahunan Niagahoster yang diadakan pada 24-25 Agustus 2022 lalu bertajuk “Brand Marketing Con 2022 by Niagahoster”. Mengangkat tema “Keeping Up The Pace After Pandemic”, Brand Marketing Con 2022 by Niagahoster memberikan insight tentang dunia digital marketing setelah pandemi.

Salah satu pembicara, Andin Rahmana, Digital Consultant & Trainer Academic Head Digital Marketing Purwadhika, mengangkat topik “Menguasai Digital Marketing di Pasca Pandemi”. Ia menjelaskan bagaimana belanja online lebih banyak dipilih bahkan setelah pandemi. “Orang yang lebih memilih belanja di e-commerce jumlahnya meningkat dari yang awalnya hanya 24% menjadi 66% setelah pandemi,” kata Andin.

Menerapkan Digital Marketing yang Optimal

Bertransformasi ke ekosistem digital membutuhkan beberapa adaptasi. Andin menjelaskan, ada beberapa tahapan untuk beralih ke online, dari mulai membuat brand dan target pasar, mempersiapkan owned media yang akan digunakan, membuat konten yang menarik, beriklan digital, serta menarik data dan evaluasi pencapaian setiap bulan.

Sama halnya dengan ketika menentukan tempat berjualan secara offline, pelaku UMKM harus memilih platform yang paling tepat untuk beralih ke ekosistem digital. Jika lebih nyaman memiliki toko sendiri, pilihan untuk membuat website toko online adalah solusi terbaik.

Namun, jika UMKM merasa sudah cukup dengan memiliki kios di mall, marketplace adalah platform digital yang tepat. Atau jika UMKM lebih suka dengan kekuatan word of mouth, dapat dilakukan dengan memaksimalkan media sosial. Semuanya tentu harus dikelola sendiri oleh pelaku usaha.

“Digital marketing yang optimal adalah dengan memadukan owned media atau platform digital yang digunakan, earned media seperti review pelanggan, dan paid media atau iklan digital di Google dan media sosial,” ujar Andin.

Mengakselerasi Proses Onboarding UMKM

Dalam kesempatan peringatan Hari UMKM Nasional 2022, Menteri Teten juga terus menggelorakan semangat bersama dalam mengakselerasi transformasi digital UMKM Indonesia. Dia juga mengatakan, KemenKopUKM bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam mendorong UMKM masuk ke transformasi digital.

“Antara lain dengan mengadakan coaching clinic dan onboarding untuk mengakselerasi hadirnya UMKM Indonesia pada platform digital. Dengan masuk ke ekosistem digital, UMKM dapat bangkit, bertahan, dan tumbuh ke depannya,” ujarnya.

Hal tersebut juga turut dilakukan oleh Niagahoster melalui Development Program yang secara rutin berkolaborasi dengan institusi pemerintah dan pendidikan demi membantu masyarakat luas untuk memaksimalkan potensi internet dan memahami digital marketing.

“Development Program Niagahoster telah berkolaborasi dengan 1000 StartUp Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika dan berbagai institusi lain. Selanjutnya kami akan terus mengadakan kegiatan kolaboratif untuk memperluas jangkauan sasaran edukasi digital,” ujar Linggar Dwi Addieningtyas, Community Program Specialist Niagahoster.




Leave a Reply