Papua Sumber Potensi Kelautan

beritaKUH- Dalam rangka suksesi pelaksanaan Sail Teluk Cendrawasih (STC) 2023 yang akan berlangsung di bulan 1 – 7 November mendatang di Kabupaten Biak Numfor 4 wilayah Kabupaten (Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Sarmi) telah mencanangkan STC 2023 sebagai langkah untuk peningkatan manfaat potensi sumber daya alam dan perikanan.

Adapun salah satu atensi pemerintah daerah dalam hal peningkatan pendapatan, adalah dari sumber daya alam laut Papua. Hal ini sejalan dengan semangat Memantapkan Kedaulatan Maritim Indonesia di Pasifik.

“Sail Teluk Cenderawasih akan menjadi rangkaian Sail Indonesia yang ke-13. Kita patut berbangga bahwa setelah penyelenggaraan Sail Raja Ampat pada 2014 dan PON XX pada 2021 lalu, tanah Papua sekali lagi berkesempatan untuk menampilkan keelokan dan kekayaannya. Kegiatan ini agar dapat mengakselerasi peningkatan kualitas dan kuantitas ekspor hasil kelautan. Hal ini meliputi percepatan pembangunan sarana/prasarana pendukung, penyiapan SDM yang kompeten dan berdaya saing, dukungan pasca panen, rantai dingin yang mendukung ekspor perikanan, dan regulasi yang mendukung iklim usaha ” buka Menko Luhut Menteri Koordinator  Bidang Kemaritiman dan Investasi ( MENKO MARVES) dalam sambutannya saat meresmikan STC 2023

Sumber hasil laut seperti ikan Tuna, udang, kepiting hingga rumput laut menjadi potensi besar yang dapat di kelola dan dikembangkan oleh pemerintah daerah. Hingga saat ini Kabupaten Biak Numfor saja telah mengekspor ikan tuna segar mencapai hingga 54 ton (hingga akhir tahun 2022) dengan konsumen terbesar negara Jepang dan ikan tuna beku ke Amerika. Kekayaan sumber laut di Provinsi Papua khususnya dari 4 Kabupaten penggagas STC 2023, tentunya dapat membuka peluang usaha serta kemitraan bagi para pebisnis yang berniat melakukan investasi.

“Harga ikan tuna di pasar internasional utamanya di Jepang berkisar sampai US$ 40.000 per ton. Namun pada saat permintaan tinggi harga terus meningkat bisa mencapai US$ 100.000/ton. Dengan harga tersebut Investor berpeluang meraup hasil dari usaha perikanan tangkap per tahun senilai U$ 2.109.090.000 pada level harga terendah, dan bisa mencapai U$ 5.272.725.000 jika harga pada level tertinggi. Oleh karenanya kami akan memberikan kemudahan bagi para pebisnis yang tertarik menjadi mitra kami,” ujar Ketua Asosiasi Bupati Saiseri B Herry Ario Naap, S.Si., M.Pd. dalam paparan presentasi pelaksanaan Forum Bisnis STC 2023 (2/2).

Sejalan dengan hal tersebut, tidak hanya sebatas hasil laut, potensi alam laut serta biota hidup lainnya juga memiliki potensi yang sama sebagai penunjang wisata bahari. Hampir keseluruhan wilayah kabupaten memiliki lokasi wisata bahari yang fantastis. Sebut saja Telaga Biru Samares di Biak Numfor, Pulau Aiwai di Waropen, Pulau Mandena di Yapen dan Pantai Mararena di Sarmi, dan lokasi tersebut hanyalah sebagian kecil dari rangkaian surga tersembunyi yang ada di Provinsi Papua. Tentunya kesemua lokasi wisata tersebut, dapat menunjang pendapatan daerah dari segi pariwisata. 

Selama masa pameran STC 2023 yang berlangsung di Gedung Sarinah Jakarta sejak tanggal 2 – 4 Februari, 4 Kabupaten penggagas STC 2023 juga akan menampilkan pertujukan tarian daerah dari sanggar seni 4 Kabupaten, stand hasil sovenir berbagai ukiran daerah, kerajinan tangan ekonomi kreatif. hingga pertunjukan hiburan dari Mahalini, Anafre, Lala Suages, Frans Sisir, Mercy Wabiser dan Hosea.

Selain itu, masing-masing Kabupaten juga membuka kesempatan untuk para pengusaha yang ingin turt serta ambil bagian dari pengembangan penghasilan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Bagi usahawan yang berminat untuk melakukan investasi penyelenggara STC 2023 juga menyediakan sarana ruang temu untuk menggali lebih dalam potensi kemitraan, dapat dilakukan bersama para pejabat daerah yang memiliki kompetensi dalam peningkatan investasi Kabupaten masing- masing.

 




Leave a Reply